Minggu, 28 Oktober 2012

Sudah 84 Tahun



28 Oktober 1928
Setiap pemuda serempak berkata
“Satu nusa, satu bangsa!”

17 tahun kemudian
Kurang 2 bulan
Teriakan itu diganti dengan teriakan lain
“MERDEKA!”

Lalu
Waktu berlalu…

84 tahun kemudian
Kurang 3 bulan

Yang semula mengaku satu
Dipecah belah demi kepentingan politik:
Agama, etnis
Isu SARA ditebar demi kemenangan pemilihan kepala daerah

84 tahun kemudian
Kurang 1 bulan

Ketika pemuda dulu meneriakkan kata “satu”
Pemuda sekarang pun meneriakkan kata “satu”
Satu dalam kelompok masing-masing
Satu kelompok lawan satu kelompok
Satu sekolah lawan satu sekolah
Nyawa melayang
“Satu” seperti itukah yang dicari 84 tahun silam?

84 tahun kemudian
Kurang 1 hari

Kala pemuda dulu mengangkat senjata melawan penjajahan
Pemuda kini pun mengangkat senjata
Lalu Densus 88 bertindak
Perlawanan seperti itukah yang dicari–
perlawanan yang membuat “satu” itu pecah?

Sudah 84 tahun
Masih perlukah kuceritakan padamu hal lain?
Oh, masih banyak, tentu saja!

Tidakkah kau lihat para pejabat berbaju tahanan itu?
Ketika teriakan “SATU” mereka abaikan demi kepentingan perut sendiri
Sementara yang di luar jeruji pun masih banyak
yang ogah-ogahan mewujudkan kesatuan

Bagaimana dengan kelompok kepercayaan minoritas?
Tempat ibadah ditutup,
yang tidak sealiran diusir
Beberapa ber-satu menghancurkan rumah ibadah

Atau kuajak kau ke pelosok nun jauh di sana
Ketika melihatnya, kau akan menyimpulkan
bahwa “SATU” adalah satu kemakmuran
bagi masyarakat wilayah tertentu, tapi bukan bagi mereka

“Satu” seperti itukah yang kita maksudkan dahulu?
Satu agama? Satu suku? Satu ras? Satu kelompok kepentingan?

Namun
Teriakan 84 tahun silam itu masih terdengar walau sayup
Dengarkanlah,
“SATU NUSA, SATU BANGSA!”
 ***

Hari Peringatan Sumpah Pemuda tahun 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar